Rabu, 06 Maret 2013
Selama beberapa tahun terakhir, Jepang telah menghadapi krisis ekonomi yang ditambah dengan tingkat kelahiran yang menurun secara serius serta populasi lanjut usia yang meningkat. Analis ekonomi, Morinaga Takuro, menyarankan sebuah solusi yang agak unik untuk mengatasi masalah tersebut yaitu pajak pria tampan.
Sistem perpajakan untuk pria tampan ini diduga akan menciptakan cara untuk orang-orang yang kurang tampan untuk mencari perempuan, menikah, dan mempunyai anak.
Morinaga melihat "kesenjangan kekayaan" dan "kesenjangan cinta" sebagai faktor fundamental semakin menurunnya angka kelahiran di Jepang. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa dengan Jepang menarik pajak pada ikemen (pria tampan) dan mengurangi pajak dari orang-orang yang tidak begitu tampan, maka mungkin perekonomian negara akan lebih baik dalam waktu satu tahun.
Morinaga melihat "kesenjangan kekayaan" dan "kesenjangan cinta" sebagai faktor fundamental semakin menurunnya angka kelahiran di Jepang. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa dengan Jepang menarik pajak pada ikemen (pria tampan) dan mengurangi pajak dari orang-orang yang tidak begitu tampan, maka mungkin perekonomian negara akan lebih baik dalam waktu satu tahun.
Pajak pria tampan yang diusulkan akan termasuk menggandakan pajak untuk pria-pria yang dianggap tampan dan mengurangi pajak sebesar 10-20% untuk pria-pria yang dianggap kurang tampan (jelek). Lalu bagaimana cara menentukan seorang pria tampan atau tidak ? Untuk keperluan ini, akan dibuat satu buah panel yang terdiri dari para wanita yang dipilih secara acak untuk menentukan tampan atau tidaknya seorang pria.
